Rabu, 18 Januari 2017

Pokok Anggur Yang Berbuah

Yohanes 15:1-10

Yesus atau Isa Almasih melanjutkan perkataan-Nya kepada murid dengan mengaitkan keberadaan mereka dengan Yesaya 27:6 dan Mazmur 80. Dua bagian ini, dan juga banyak bagian lain di dalam Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel, menyamakan Israel dengan kebun anggur milik Tuhan. Tuhanlah pemilik mereka, dan mereka ditanam untuk bertumbuh, merambat hingga memenuhi bumi dan berbuah dengan limpah. Yesaya 27:6 memberikan gambaran tentang pengharapan eskatologis di mana Israel adalah pohon anggur yang akan bertumbuh dan memenuhi bumi. Gambaran yang sangat penting karena memberikan pengertian tentang tujuan Allah memanggil Israel. Allah menciptakan manusia untuk memenuhi bumi, menaklukkan bumi, dan menyembah Dia. Sebagai gambar Allah, manusia akan mencerminkan kemuliaan Allah di seluruh bumi jika setia kepada panggilan ini. Tetapi kegagalan manusia membuat bumi penuh dengan kerusakan dan kejahatan. Kecenderungan hati manusia adalah jahat semata-mata dan semua ini menyakiti hati Tuhan. Kegagalan manusia menghancurkan hati Tuhan! Kita bukan orang-orang yang percaya ilah palsu gambaran para filsuf, ilah yang mempunyai pengaruh yang absolut tetapi tidak memiliki perasaan dan keterlibatan dengan ciptaan. Allah yang diberitakan oleh Alkitab tidak demikian. Dia mencipta bumi, mencipta manusia, dan sangat terlibat di dalam perjalanan sejarah manusia. Ada tujuan Allah mendesain segala sesuatu seperti yang Dia lakukan. Kegagalan manusia memenuhi tujuan itu menghancurkan segalanya. Menghancurkan keindahan, damai sejahtera, dan kebaikan yang Tuhan inginkan ada, memenuhi bumi, dan menghancurkan hati Tuhan, mendukakan Dia, juga membangkitkan murka-Nya. Keinginan Allah yang sangat besar akan kesejahteraan, kedamaian, dan kebaikan di bumi ini membuat Dia murka ketika manusia ciptaan-Nya menghancurkan semua itu.
Tetapi kehancuran yang terjadi tidak mematikan harapan akan pembaruan dari Allah. Di setiap keadaan rusak, Allah menghadirkan janji-Nya melalui firman-Nya. Firman-Nya yang berkuasa membuat segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada membuat janji-Nya sangat kuat. Apa yang Allah nyatakan tidak mungkin gagal. Dia membuat seluruh ciptaan ini dengan perkataan-Nya, dan Dia akan membuat seluruh ciptaan ini menjadi baru, juga dengan perkataan-Nya. Dia merancang pembaruan atas bumi ini dengan memanggil Israel. Israel akan menjadi pohon anggur yang memenuhi bumi dengan buah yang limpah, sesuai keinginan Allah. Tetapi di manakah realisasi janji ini? Apa yang Tuhan katakan seolah hancur karena kegagalan Israel. Semakin mereka berkembang karena berkat Tuhan, semakin mereka menjauhi Tuhan. Berkat yang limpah yang Tuhan berikan kepada mereka justru membuat mereka semakin menjadi-jadi di dalam menyembah berhala, menolak Tuhan, dan membangkitkan murka-Nya (Hos. 10:1). Tuhan akhirnya membuang Israel, memotong kebun anggur-Nya itu dan menyerakkannya ke bangsa-bangsa lain (Yeh. 17:2-12). Tetapi walaupun keadaan kebun anggur ini sudah hancur dan menjadi sindiran, Yesaya 27:6 tetap menjadi pengharapan yang tidak akan batal. Tuhan sanggup memulihkan Israel sekalipun dari tunggul sebuah pohon yang telah dihancurkan berkali-kali (Yes. 6:13). Tunas Daud, yaitu Sang Mesias, tumbuh dari tunggul yang mati.
Dari latar belakang ini kita mengerti bahwa perkataan Tuhan Yesus tentang pohon anggur yang berbuah lebat sedang berbicara tentang penggenapan Yesaya 27:6. Israel akan sekali lagi bertumbuh, menyebar ke seluruh bumi, dan berbuah dengan limpah bagi kemuliaan Allah. Apa yang Tuhan rancangkan sejak awal penciptaan, sekarang akan digenapi. Tuhan memulihkan Israel! Tetapi, sebagaimana sebelumnya, apa yang Yesus genapi selalu melampaui ekspektasi Israel secara tradisi. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa pemulihan yang diharapkan dari Yesaya 27:6 hanya mungkin terjadi kalau Israel ada di dalam Dia. Dialah yang akan memulihkan Israel. Dialah yang akan menopang seluruh ranting anggur yang akan berbuah dengan limpah. Bukan seluruh Israel yang akan pulih, tetapi hanya yang ada di dalam Yesus Kristus. Bahkan, menurut Yohanes 15:19, pembagian manusia di bumi bukan lagi terdiri dari Israel dan non Israel, tetapi milik Yesus atau milik dunia. Siapa yang menjadi milik Yesus, dialah yang akan berbuah dengan limpah, entah dia orang Israel atau bukan. Siapa bukan milik Yesus, dia milik dunia, dan dia akan dibuang dan dicampakkan keluar kebun, entah dia orang Israel atau bukan. Barang siapa ada di dalam Yesus atau Ida Almasih, dia akan berbuah dengan limpah.
Ini menjadi satu pengertian yang limpah sekali bagi kita. Kita yang ada di dalam Yesus, kitalah yang melanjutkan apa yang Tuhan harapkan untuk Israel kerjakan. Bahkan kita akan berbuah dengan lebat, tidak seperti Israel yang gagal. Mengapa kita berhasil? Karena kita ada di dalam Yesus. Jika kita di luar Yesus, kita tidak akan mungkin berbuah. Dialah yang akan membawa umat yang baru, Israel yang sejati, untuk berbuah bagi Tuhan, memenuhi bumi dan menyatakan kemuliaan Tuhan. Bukankah kekristenan telah mulai, sedang, dan akan terus melakukan hal ini? Yesaya 27:6 tergenapi melalui penebusan Kristus yang menjadikan kita milik-Nya. Tetapi ini berarti tuntutan yang Tuhan berikan kepada Israel untuk berbuah sekarang jadi tuntutan yang diberikan kepada kita. Tuhan menuntut kita berbuah. Siapa yang gagal berbuah, dia akan dibentuk oleh Tuhan, dibersihkan, dan dipotong, agar bisa berbuah. Sudahkah kita berbuah? Sudahkah kehadiran kita membawa klaim Kerajaan Tuhan di tempat itu? Sudahkah kita berbuah dengan limpah? Sudahkah kasih, kesetiaan, kebenaran, keadilan Allah diperjuangkan di tempat kita hidup? Sudahkah kita berbuah dengan membawa banyak orang mengenal Tuhan dan menghidupi kehidupan mereka dengan cara Tuhan?
Orang-orang Kristen yang sejati harus menyadari hal ini. Kita bukanlah orang yang hidup tanpa arah dan tujuan. Tetapi apakah kita sadar kalau kita tidak hidup di dalam arah dan tujuan Tuhan, maka sebenarnya kita hidup tanpa arah? Jika kita tidak mengerjakan apa yang Tuhan mau dikerjakan oleh umat-Nya, maka kita sama buruknya dengan Israel yang gagal berbuah bagi Tuhan. Namun, perbedaan kita dengan Israel adalah bahwa kita memiliki Kristus sebagai kepala kita. Kita harus tinggal di dalam Dia dan kita akan berbuah. Apakah yang dimaksudkan dengan tinggal di dalam Dia? “Tinggal di dalam” mempunyai arti tetap berada di dalam kasih. Ayat 7 dan 9 menjelaskan hal ini. Tinggal di dalam Kristus berarti senantiasa berada di dalam kasih-Nya supaya bisa berbuah. Kegagalan untuk tinggal di dalam Allah, inilah problem yang dialami oleh orang Israel. Mereka tidak lagi melihat keindahan tinggal di dalam kasih Allah. Tinggal di dalam kasih Allah berarti menikmati Dia di dalam perjanjian. Banyak yang mau menikmati Allah dengan cara yang sembarangan. Tidak peduli kehendak Allah dan perjanjian yang Allah buat dengan manusia. Ini bukan menikmati Allah. Mengasihi Allah hanya mungkin dikerjakan di dalam ketaatan kepada perjanjian. Itu sebabnya Yohanes 15:10 mengatakan bahwa tinggal di dalam kasih berarti menjalankan perintah Tuhan. Hidup di dalam perjanjian, menikmati perjanjian, dan menghidupi dengan taat, itulah yang disebut dengan menikmati kasih Allah.
Maukah kita berbuah dengan limpah? Hanya satu cara, yaitu tinggal di dalam Kristus. Menikmati kasih-Nya, menikmati perjanjian dengan Dia, menikmati mengasihi Dia, menikmati kesetiaan Dia kepada perjanjian-Nya dengan kita, menikmati pengorbanan-Nya bagi kita, menikmati mendedikasikan hidup bagi Dia. Betapa limpahnya hidup seperti ini! Tetapi jika kita melihat Dia sebagai Pribadi yang jauh dari kita, Dia bertakhta di surga tetapi tidak dekat di hati kita, Dia menguasai seluruh hidup kita tetapi kita tidak pernah benar-benar rela dipimpin oleh Dia, semua ini membuat kita tidak mungkin menjalani hidup yang berbuah. Tidak ada buah yang sejati dan limpah di dalam hidup jika mengenal Kristus pun tidak memberikan buah apa-apa di dalam hati. Panggilan kita sebagai umat Tuhan bukanlah panggilan dari seorang pegawai dengan bos, tetapi panggilan sebagai kekasih yang menikmati segalanya dari sang kekasih hati. Menikmati mengenal dia, menikmati berjalan bersama dengan dia, menikmati mengerjakan apa pun untuk menyenangkan dia. Inilah yang sebenarnya Tuhan tawarkan kepada kita. Penebusan-Nya membuat kita masuk di dalam tahap yang baru dalam hidup. Tahap yang penuh kelimpahan. Segalanya tentang Kristus membuat hidup kita begitu berlimpah. Apa pun yang Dia berikan dan apa pun yang kita boleh persembahkan membuat kita makin berlimpah. Dan keadaan yang seperti ini tidak mungkin membuat kita tidak berbuah. Tinggallah di dalam Kristus (yang diurapi)  atau Yesus (Isa Almasih) , maka kita akan berbuah dengan limpah. God bless you & family

Jumat, 12 Juni 2015

10 Hal Penyelamat Hubungan sekaligus menjadi Kunci Keharmonisan Hubungan Anda

Anda ingin dihormati, terlebih dahulu hormatilah orang lain. Hormatilah orang meskipun orang lain tak menghormati Anda, itulah kedewasaan Mentalitas juga secara Rohani.

Bersatu dalam sebuah rumah tangga adalah sesuatu yang sangat membahagiakan, Menjalin kasih dengan seseorang pasti memberikan kebahagiaan tersendiri. Apalagi bila bisa mempersunting sang pujaan hati. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kebahagiaan di awal sebuah hubungan, di awal pernikahan akan terkikis oleh perilaku pasangan yang tak terduga. Ironisnya, alih-alih tetap bertahan justru banyak pasangan memilih menyerah dan mengakhirnya dengan perpisahan, dengan sebuah perceraian.

Bagi Anda yang sudah menikah, perceraian bukanlah jalan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Ketika setiap pasangan tetap mau berusaha dan dengan rendah hati bersedia menerima kelemahan pasangannya, maka seharusnya perceraian tidak perlu terjadi. Masih banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari perpisahan, bahkan perceraian sekalipun antara lain 10 hal berikut:

1. Hargailah Pasangan Anda
Asalkan mau dengan tulus menghargai pasangan, hubungan Anda pasti harmonis, pernikahan pasti harmonis. Menghargai pasangan juga tidak berarti harus selalu menuruti segala keinginannya, tetapi cukup dengan menerima serta mendukung segala impian dan aktivitasnya. Jangan pernah menuntut dihargai meskipun tak ada yang menghargai Anda itulah kedewasaan.

2. Hindarilah Permusuhan
Bila dulu pernah bersahabat, mengapa kini bermusuhan? Atau bila dulu pernah saling mencintai, mengapa sekarang justru saling membenci? Tanyakanlah hal-hal tersebut pada diri Anda dan renungkanlah kembali apa tujuan Anda sebenarnya menikah dengannya. Bawalah pasangan Anda dalam doa. Ingatlah komitmen awal Anda dalam menjalin hubungan tersebut.

3. Bantulah Pasangan Anda
Suka maupun duka, Anda harus membantu pasangan saat si dia kesulitan. Karena itu, perlakukan pasangan Anda dengan sebaik-baiknya, perlakuan dan bantulah dia sebagaimana Anda juga berharap dibantu olehnya. Bantulah dia dengan tulus.

4. Hiburlah Pasangan Anda
Kehidupan pernikahan tidak selamanya akan berlangsung bahagia, selalu akan tiba masa dimana duka menyelimuti. Karena itu, tugas Anda untuk dapat memberikan dukungan dan semangat agar pasangan Anda mampu bangkit dan mendapatkan kembali kebahagiaannya.

5. Hormatilah Pasangan Anda
Jika Anda ingin dihormati oleh pasangan, maka terlebih dahulu hormati dia. Perlakukan dia dengan baik dan sebisa mungkin hindari perundungan baik melalui kekerasan fisik ataupun melalui kata-kata kasar. Hormatilah pasangan Anda, meskipun..si dia tak menghormatimu. Kuasailah diri Anda dan doakanlah pasangan Anda.

6. Jujurlah terhadap Pasangan Anda
Jujur memang sulit, jika Anda sering tidak jujur pada pasangan Anda terutama pada diri sendiri. Jujur memang sering tidak mengenakkan telingan dan hati kita, tetapi jujur adalah sikap yang hati yang benar dan jujur merupakan ciri orang yang bertanggung jawab. Kebongan adalah rayap dalam sebuah hubungan, perlahan tapi pasti merusak hubungan Anda. Kebohongan hanya melahirkan kebongan.
Kebohongan seringkali menjadi penyebab utama pertikaian dalam sebuah hubungan, di antara suami dan istri. Ketika kebohongan menjadi kebiasaan, Anda tidak bisa berharap kehidupan pernikahan Anda akan bisa berjalan dengan bahagia. Karena itu, jujurlah selalu kepada pasangan Anda dan jagalah selalu rasa percayanya kepada Anda.

7. Dukunglah Pasangan Anda
Jangan pernah mencemooh atau bahkan mengabaikan ide-ide segar pasangan Anda untuk membuat kehidupan keluarga lebih sejahtera. Dukunglah dia dengan segenap hati dan bantulah supaya dia bisa mencapai hal yang dicita-citakannya.

8. Tegurlah Pasangan dengan Kasih
Anda tentu bukanlah manusia yang sempurna, demikian pula pasangan Anda. Karena itu, ketika pasangan Anda melakukan sebuah kesalahan jangan serta-merta menghakiminya. Tegurlah dia dengan kasih dan bantulah supaya dia bisa memperbaiki kesalahannya.Hentikan kebiasaan menegur pasangan di depan umum, tegurlah dia ketika Anda sedang berduaan.

9. Perbanyaklah Waktu untuk Keluarga Anda atau Pasangan Anda (Quality Time)
Memiliki keluarga adalah kesempatan sekali untuk seumur hidup dan Anda tidak dapat mengulang kembali waktu yang sudah terlewat. Karena itu, perbanyaklah waktu untuk keluarga Anda. Karena hal itu yang dapat mempererat hubungan Anda orang2 yang Anda sayangi. Hindari fokus gedget ketika sedang berduaan dengan pasangan Anda. Alihkan fokus kepada padangan Anda.

10. Sabarlah Menghadapi Pasangan Anda
Menghadapi perbedaan karakter memang sulit. Namun dengan selalu bersikap sabar dan mampu mengontrol emosi, segala macam persoalan akan bisa diatasi tanpa harus bertengkar. Karena itu, sabarlah selalu menghadapi pasangan Anda dan tingkatkan komunikasi yang baik supaya segala kesalahpahaman dapat dihindari.

Bagi yang masih pacaran; perpisahan bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan persoalan dalam sebuah hubungan Anda dan bagi Anda yang sudah menikah, perceraian bukanlah jalan untuk menyelesaikan persoalan atau permasalahan dalam rumah tangga Anda.
So, lihat kembali Apa yang kurang dalam hubungan Anda, segeralah perbaiki hubungan Anda, jangan tunggu nanti. Lihat, Apa yang perlu ditambah dalam hubungan atau rumah tangga Anda, segera...tambahkan hal apa yang perlu ditambahkan. Sekarang!
Janganlah hidup dengan meniru gaya hidup orang lain, tetapi belajarlah dari orang lain dan tetaplah menjadi diri Anda sendiri.

Masalah sebenarnya adalah anak tangga menuju kedewasaan dan kebahagiaan, jika Anda tak menyerah dan terus melangkah bersama Tuhan. God bless you & family.

GEOSTRATEGI

GEOSTRATEGI



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG GEOSTRATEGI
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang membentuk negara. Hal ini menunjukkan adanya masyarakat Indonesia yang majemuk dan hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.
Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi. Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang.  Di Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional.  Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainy sehingga Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan Ketahanan Nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.


BAB II
PEMBAHASAN

B. 1. PENGERTIAN GEOSTRATEGI
      a.    Pengertian Geostrategi
Geostartegi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.

      b.    Pengertian  Geostrategi Indonesia
Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menetukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia secara menyeluruh.
Strategi ini diartikan suatu upaya memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang  diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan.
Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu tampak jelas pada tahun 1998 dimana Timor-Timur lepas dari Negara kesatuan Rebublik Indonesia. Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina secara dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain. Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan nasional.

B. 2. FUNGSI GEOSTRATEGI - KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina secara dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain. Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan nasional. Ketahanan Nasional sebagai perwujuadan Geostrategi Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
a.      Sebagai daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan.
b.      Sebagai pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.

B. 3. PERKEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsur-unsur utamanya terdiri dari dan kualitas kekuatan/ketangguhan. Keuletan sesungguhnya merupakan satu kualitas integratif yang menunjukan adanya kebersamaan diantara sesama komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukandalam menghadapi tantangan/tekanan dari luar yang harus dihadapisecara elastis konsisten dan berlanjut. Tanpa adanya kualitas keuletan maka jaringan sosial masyarakat akan retak atau bahkan putus apabila dihadapkan pada tantangan/tekanan yang berkepanjangan. Memerlukan keuletan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat karena masyarakat memiliki kelenturan yang mampu mencairkan tekanan kesulitan ekonomi. Sebaliknya, unsur kekuatan/ketangguhan merupakan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari masyarakat bangsa ke arah tata kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Semakin tinggi kualitas/ketangguhan maka semakin besar pula tekanan yang dapat ditahan dan dilawan tanpa adanya kualita ini masyarakat akan stagnan, dan apabila hal ini terjadi maka lama kelamaan akan mundur dimakan waktu.
Kekuatan atau ketangguhan untuk berkembang merupakan kualita kemampuan yang harus memiliki  setiap masyarakat bangsa, sebab kebutuhan kepentingan meningkat setiap saat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk maupun tingkat kesejahteraannya . Tiap generasi anak bangsa mengharapkan,dan ini sangat wajar, bahwa kehidupannya dikemudian hari lebih baik dari generasi diatasnya. Ini adalah sikap positif terhadap kemampuan bangsa secara keseluruhankarena dengan demikian tiap generasi termotivasi secara positif untuk mengembangkan dirinya sejalan dengan tuntutannya sendiri.
Pemenuhan kebutuhan itu merupakan bagian dari rasa aman dan keamanan (sekuriti) bangsa.  Namun demikian dalam pencapaian cita-cita itu satu masyarakat bangsa tidak berada dalam ruang hampa, melainkan berada ditengah-tengah masyarakat kawasan (sub-kawasan) disekitarnya . Karena itu pencapaian cita-cita harus didasarkan atas pertimbangan lingkungan, apalagi dalam zaman global yang tanpa batas. Selain dari itu perlu juga disadari bahwa peningkatan keamanan, dari sisimiliter,untuk pengamanan satu bangsa pada dasarnya dapat meningkatkan rasa tidak aman (in-security feeling) dari bangsa sekitarnya sehingga kesadaran ruang amat diperlukan.
Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas Sekolah Staf dan komando Angkatan Darat (SSKAD).
·   Terhitung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
·         Pada tahun 1965 an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Dalam gagasan agak lebih progresif tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekedar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
·         Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menajga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat tercapai.
·         Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Pada perkembangannya geostrategi indonesia bagi menjadi empat periode yaitu yang pertama tahun 1962-an geopolitik indonesia disebut SESKOAD. Hal ini ditujukan terhadap adanya kekhawatiran mengenai komunis, yang kedua Tahun 1965 (Tannas) menyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Yang ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan istilah  Tanas tetapi dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat tercapai. Yang keempat Tahun 1978 disebutkan bahwa geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.

B. 4. KONSEP ASTAGATRA
Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah (TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA). Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a.  Posisi dan Lokasi Geografi Negara.
                Posisi dan lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbale balik antara Negara dan lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain. Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.
b.  Keadaan dan Kekayaan Alam
             Sebagai makhluk Tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk. Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.
c.       Keadaan dan Kemampuan Penduduk
                  Penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah. Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan nasional.
Sedangkan aspek sosial (pancagatra) meliputi:
    a.    Ideologi
     Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai. Bangsa Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
 b.        Politik
    Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan Negara. Pusat kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah. Jika dianaligikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional dibidang politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara. Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politikmasih banyak masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan, kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan menanggulangi problemnya.
    c.    Ekonomi
       Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara. Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
   d.  Sosial Budaya
                 Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
 e.  Militer HANKAM
                 Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan Negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
                 Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan Negara. Upaya Indonesia dalam Mencapai Perdamaian Dunia. Sejak dahulu Indonesia selalu aktif dalam upaya mencapai suatu perdamaian dunia, geostrategi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia terbentuk dalam sistem poltik luar negeri yang diterapkan di Indonesia. Pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar negeri Republik Indonesia. Dari rumusan tersebut, kita belum mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif. Karena itu dalam uraian ini akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian bebas dan aktif.
              Menurut A.W Wijaya Bebas artinya tidak terikat oleh suatu ideologi atau oleh suatu politik negara asing atau oleh blok negara-negara tertentu, atau negara-negara adikuasa (super power). Aktif artinya dengan sumbangan realistis giat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain. Dalam konteks pada masa sekarang pengertian bebas aktif seperti yang dijelaskan di atas sudah tidak relevan lagi mengingat pada masa sekarang sudah tidak ada lagi blok barat maupun blok timur. Namun system politik luar negeri tetap menganut system politik luar negeri bebas aktif artinya apa bahwa Indonesia selalu mau bekerja sama dengan Negara manapun serta Indonesia tetap aktif dalam usaha mewujudkan perdamaian dunia.



BAB III
LANDASAN TEORI

C. 1. TUJUAN PENGEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI DI INDONESIA
Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam danaspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
1.      Menegakkan hukum dan ketertiban
2.      Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
3.      Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
4.      Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
5.      Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

C. 2. STRATEGI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA
Dalam menghadapi tututan dan tantangan perlu digunakan strategiseperti:
a.    Jalur Pembinaan
       Strategi pembinaan setiap individu, dimaksudkan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan nasional, dilaksanakan dengan beberapa strategi  jalur, yaitu:
a) Jalur pembinaan keluarga, ditujukan untuk menjangkau para pemudadan remaja dalam menghayati norma-norma moralita bangsa di dalam suasana lingkungan keluarga . Upaya ini diharapkan agar sejak awal dapatmenanamkan masalah kebangsaan, rasa kebangsaan serta kerukunan hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
b) Jalur pembinaan pendidikan, ditujukan untuk secara formal membina keuletan dan ketangguhan yang diselaraskan dengan tingkat serta perkembangan daya pikir serta pemikiran anak didik.
c)    Jalur pembinaan lingkungan kerja ditujukan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang berada pada tingkatan umur kerja. Dengan menggunakan pendekatan persuasif dan promotif terhadap pimpinan lingkungan kerja secara tepat diharapkan jalur ini akan paling efektifdisini terdapat kesempatan untuk menjangkau secara luas setiap kepala keluarga, sehingga keberhasilan pada jalur ini akan membantujalur pembinaan keluarga. Jalur pembinaan lingkungan pergaulan, dimaksudkan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang tidak terjangkau melalui ketiga jalur pembinaan lainnya.
d. Strategi Pembinaan Masyarakat dimaksudkan untuk mengendalikan agar perkembangan masyarakat dan pergeserannya tidak menyimpang dari moralita bangsa serta kondusif bagi terlaksanakannya kebijaksanaan pokok. Strategi pembinaan 2 (dua) jalur mencakup :
     a. Jalur pembinaan langsung, ditujukan untuk memperoleh hasil langsung secara lebih cepat dengan menggunakan/ melalui perangkat organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan yang ada.Peranan pemerintah sangat aktif dan besar dalam rangka pencapaianhasil segera. Metode yang digunakan antara lain berupa tatap muka,pemerataan, pengaturan, perijinan dan kewenangan-kewenangan lainyang dimiliki pemerintah.
        b. Jalur pembinaan tidak langsung, ditujukan untuk merangsang dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat. Penumbuhan motivasi ini dilaksanakan melalui media massa, tokoh-tokoh pimpinaninformasi, ormas serta orpol dan sebagainya.
       c. Strategi Pembinaan Kelembagan
       Pembinaan kelembagaan dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran pembangunan nasional dan dengan demikian juga pemantapan dan peningkatan Ketahanan Nasional. Keberhasilan pembangunan nasional hanya mungkin diwujudkan manakala lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan nasional terancam secara komprehensif integral. Strategi pembinaan kelembagaan ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu :
a)      Jalur pembinaan perangkat lembaga, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan setiap lembaga yang terlibat dalam proses pembangunan pada semua aspek berbangsa dan bernegara. Termasuk didalamnya adalah pengembangan kelengkapan personil, keahlian personil, mekanisme kerja dan memantapkan koordinasi vertical, horizontal dan diagonal. Pemantapan peranan tiap lembaga juga mendapatkan prioriitas pembinaanya terwujud semua mata rantai lembaga yang utuh.
b)      Jalur pembinaan kemampuan manajerial, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan manajerial tiap pejabat pemerintah maupun swasta di dalam bidang pekerjaan masing-masing. Khusus untuk sektor swasta pembinaan kemampuan manajerial ini juga ditujukan untuk menumbuhkan kewiraswataan dikalangan masyarakat.
     d. Strategi Pembinaan Lingkungan Pembinaan lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pembangunan nasional maupun terhadap kehidupanmasyarakat. Strategi pembinaan 2 (dua) jalur meliputi :
a)      Jalur pembinaan dampak positif dari lingkungan guna menciptakan dan memperbesar peluang-peluang yang bermanfaat bagi upaya pembangunan maupun bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat.
b)      Jalur penggalangan dampak negatif dari lingkungan untuk menekan akibat dari dampak negative tersebut agar tetap berada di bawah ambang toleransi keamanan dan pengamanan.



C. 3. ASAS-ASA KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1.      Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2.      Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3.      Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
-          Mawas ke dalam. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 9 Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
-          Mawas ke luar. Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4.      Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.


BAB IV
D. KESIMPULAN
Geostartegi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
            Geostrategi juga merupakan suatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan negara yang mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan  Nasional yang telah di tetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan keamanan bagi bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia.
Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional yang mampu menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah (TRIGATRA), dan aspek social (PANCAGATRA).





DAFTAR ISI


Hidayat, I. Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan
                                      Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam.  Surabaya: Usaha Nasional.

Saelani Sukarya, Endang dkk. 2002. Geostrategi Indonesia. Jakarta: PT. Kuaternita Adidarma.

Sumarsono. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 


Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara