GEOSTRATEGI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG GEOSTRATEGI
Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara, terletak
di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di
antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan
Antara). Terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar
di dunia. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia
adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Indonesia
berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau
Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah
Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan
Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai
suku, bahasa dan agama yang berbeda. Semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka
tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Hal ini menunjukkan adanya masyarakat Indonesia yang majemuk
dan hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna
kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut
sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi
untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.
Dalam perkembangannya
strategi tersebut tidak hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah
di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar
Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi
tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi. Geostrategi
diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di
Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin
pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Mengingat
geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
sebagainy sehingga Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan Ketahanan Nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pembangunan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
B. 1. PENGERTIAN GEOSTRATEGI
a. Pengertian Geostrategi
Geostartegi
merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional,
geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam
upaya mewujudkan tujuan politik.
b. Pengertian
Geostrategi Indonesia
Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
Indonesia untuk menetukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah
merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk
kepentingan kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia secara menyeluruh.
Strategi ini diartikan suatu upaya memanfaatkan kondisi geografi
Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan
nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Geostrategi
merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan sesuai dengan
keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya pelaksanaan, maka
strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari
oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga merupakan ilmu yang
langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan
ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki
dalam suatu rencana dan tindakan.
Geostrategi
untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari
berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Geostrategi Indonesia berawal dari
kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung sekian banyak anasir-anasir
pemecah belah yang setiap saat dapat meledak dan mencabik-cabik persatuan dan
kesatuan bangsa. Hal itu tampak jelas pada tahun 1998 dimana Timor-Timur
lepas dari Negara kesatuan Rebublik Indonesia. Geostrategi Indonesia ditegaskan
wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan
doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan
harus dibina secara dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan
bangsa lain. Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas
konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang
disebut dengan konsep ketahanan nasional.
B. 2. FUNGSI GEOSTRATEGI - KETAHANAN
NASIONAL
Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan
harus dibina secara dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan
bangsa lain. Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas
konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang
disebut dengan konsep ketahanan nasional. Ketahanan Nasional sebagai
perwujuadan Geostrategi Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai daya
tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan untuk menangkal segala bentuk Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan
(AGHT) terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia
dalam aspek ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan aspek pertahanan
keamanan.
b. Sebagai
pengarah pengembangan kekuatan bangsa. Untuk mengarahkan dan mengembangkan
potensi kekuatan bangsa dalam yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan
rakyat. Dalam hal ini, ketahanan nasional berfungsi menyatukan pola pikir, pola
tindak, dan cara kerja intersekior, dan multidisipliner.
B. 3. PERKEMBANGAN
KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA
Geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional yang unsur-unsur utamanya
terdiri dari dan kualitas kekuatan/ketangguhan. Keuletan sesungguhnya merupakan
satu kualitas integratif yang menunjukan adanya kebersamaan diantara sesama
komponen yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan. Keuletan diperlukandalam
menghadapi tantangan/tekanan dari luar yang harus dihadapisecara elastis
konsisten dan berlanjut. Tanpa adanya kualitas keuletan maka jaringan sosial
masyarakat akan retak atau bahkan putus apabila dihadapkan pada tantangan/tekanan
yang berkepanjangan. Memerlukan keuletan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal
yang mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat karena masyarakat memiliki kelenturan
yang mampu mencairkan tekanan kesulitan ekonomi. Sebaliknya, unsur
kekuatan/ketangguhan merupakan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dari
masyarakat bangsa ke arah tata kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Semakin
tinggi kualitas/ketangguhan maka semakin besar pula tekanan yang dapat ditahan
dan dilawan tanpa adanya kualita ini masyarakat akan stagnan, dan apabila hal
ini terjadi maka lama kelamaan akan mundur dimakan waktu.
Kekuatan
atau ketangguhan untuk berkembang merupakan kualita kemampuan yang harus
memiliki setiap masyarakat bangsa, sebab kebutuhan kepentingan meningkat
setiap saat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk maupun tingkat
kesejahteraannya . Tiap generasi anak bangsa mengharapkan,dan ini sangat wajar,
bahwa kehidupannya dikemudian hari lebih baik dari generasi diatasnya. Ini
adalah sikap positif terhadap kemampuan bangsa secara keseluruhankarena dengan
demikian tiap generasi termotivasi secara positif untuk mengembangkan dirinya
sejalan dengan tuntutannya sendiri.
Pemenuhan
kebutuhan itu merupakan bagian dari rasa aman dan keamanan (sekuriti)
bangsa. Namun demikian dalam pencapaian cita-cita itu satu masyarakat
bangsa tidak berada dalam ruang hampa, melainkan berada ditengah-tengah
masyarakat kawasan (sub-kawasan) disekitarnya . Karena itu pencapaian cita-cita
harus didasarkan atas pertimbangan lingkungan, apalagi dalam zaman global yang
tanpa batas. Selain dari itu perlu juga disadari bahwa peningkatan keamanan,
dari sisimiliter,untuk pengamanan satu bangsa pada dasarnya dapat meningkatkan
rasa tidak aman (in-security feeling) dari bangsa sekitarnya sehingga kesadaran
ruang amat diperlukan.
Pada awalnya
pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas Sekolah Staf dan komando
Angkatan Darat (SSKAD).
· Terhitung tahun 1962. Isi konsep geostrategi
Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan
lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya
pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai
strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan
gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
·
Pada tahun 1965 an lembaga ketahanan nasional
mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan
sebagai berikut: bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep
strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan
nsional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Dalam gagasan agak lebih
progresif tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekedar
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
·
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional
terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai
dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia
dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan
pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menajga identitas kelangsungan serta
integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat tercapai.
·
Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Pada perkembangannya geostrategi indonesia
bagi menjadi empat periode yaitu yang pertama tahun 1962-an geopolitik
indonesia disebut SESKOAD. Hal ini ditujukan terhadap adanya kekhawatiran
mengenai komunis, yang kedua Tahun 1965 (Tannas) menyatakan bahwa geostrategi
Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan
daya tahan, pengembangan kekuatan nsional untuk menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun
eksternal. Yang ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan istilah Tanas
tetapi dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas
kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat
tercapai. Yang keempat Tahun 1978 disebutkan bahwa geostrategi Indonesia
ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
B. 4. KONSEP ASTAGATRA
Pemikiran
konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi
yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan
konsep ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi
di dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
mencangkup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi
aspek Alamiah (TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA). Yang dimaksud dengan
aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a. Posisi dan Lokasi Geografi Negara.
Posisi dan
lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan gambaran tentang bentuk
kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar
(situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbale balik antara Negara dan
lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa
yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas
nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain. Negara
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan
lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu
antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia.
Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap
segala pengaruh dan aliran sosial.
b. Keadaan dan Kekayaan Alam
Sebagai
makhluk Tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan diri, mereka
memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam
pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk. Kekayaan
alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati (flora) dan
mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui).
Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan
bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk
kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk
menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan
jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia (global).
Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk
merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah. Yang termasuk di
dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan
distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan dengan
pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada faktor
positif dan negatif dari keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan nasional.
Sedangkan
aspek sosial (pancagatra) meliputi:
a. Ideologi
Suatu
bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang sekaligus
berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai. Bangsa
Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila yang lahir
dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi
kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka
semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b. Politik
Masalah
politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan Negara. Pusat
kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan memperoleh
kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah. Jika dianaligikan
dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional dibidang politik berarti
suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara. Bagi Negara berkembang seperti
Indonesia, maka bidang politikmasih banyak masalah yang harus dihadapi.
Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan, kwalitas pertisipasi rakyat
yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan inisiatif pemerintah yang
memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka tingkat ketahanan
politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan
menanggulangi problemnya.
c. Ekonomi
Ketahanan
nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara. Oleh karena itu
untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan pembinaan ekonomi yang
pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor
produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi serta
pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun
didalam hubungannya dengan luar negeri.
d. Sosial Budaya
Faktor yang
mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah tradisi. Tradisi
bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang terlembagakan
yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta memberikan suatu
bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan setiap tahap
perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat membantu ketahanan
nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara
berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
e. Militer
HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara
dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
Negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan
dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal
dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan pertahanan
dan keamanan bangsa dan Negara. Upaya Indonesia dalam Mencapai Perdamaian Dunia.
Sejak dahulu Indonesia selalu aktif dalam upaya mencapai suatu perdamaian
dunia, geostrategi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia terbentuk dalam
sistem poltik luar negeri yang diterapkan di Indonesia. Pada alinea I dan
alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi
politik luar negeri Republik Indonesia. Dari rumusan tersebut, kita belum
mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif.
Karena itu dalam uraian ini akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian
bebas dan aktif.
Menurut A.W Wijaya Bebas artinya tidak terikat oleh suatu
ideologi atau oleh suatu politik negara asing atau oleh blok negara-negara
tertentu, atau negara-negara adikuasa (super power). Aktif artinya dengan
sumbangan realistis giat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama
internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain. Dalam konteks pada
masa sekarang pengertian bebas aktif seperti yang dijelaskan di atas sudah
tidak relevan lagi mengingat pada masa sekarang sudah tidak ada lagi blok barat
maupun blok timur. Namun system politik luar negeri tetap menganut system
politik luar negeri bebas aktif artinya apa bahwa Indonesia selalu mau bekerja
sama dengan Negara manapun serta Indonesia tetap aktif dalam usaha mewujudkan
perdamaian dunia.
BAB III
LANDASAN TEORI
C. 1. TUJUAN PENGEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI
DI INDONESIA
Menyusun dan
mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek ideologi,
politik, sosial budaya dan hankam danaspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian
dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
dan tujuan nasional.
Menunjang
tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
1. Menegakkan
hukum dan ketertiban
2. Terwujudnya
kesejahteraan dan kemakmuran
3. Terselenggaranya
pertahanan dan keamanan
4. Terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial
5. Tersedianya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
C. 2. STRATEGI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI
INDONESIA
Dalam
menghadapi tututan dan tantangan perlu digunakan strategiseperti:
a. Jalur Pembinaan
Strategi pembinaan setiap
individu, dimaksudkan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berwawasan nasional, dilaksanakan dengan beberapa strategi jalur, yaitu:
a) Jalur
pembinaan keluarga, ditujukan untuk menjangkau para pemudadan remaja dalam
menghayati norma-norma moralita bangsa di dalam suasana lingkungan keluarga .
Upaya ini diharapkan agar sejak awal dapatmenanamkan masalah kebangsaan, rasa
kebangsaan serta kerukunan hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
b) Jalur
pembinaan pendidikan, ditujukan untuk secara formal membina keuletan dan
ketangguhan yang diselaraskan dengan tingkat serta perkembangan daya pikir
serta pemikiran anak didik.
c) Jalur
pembinaan lingkungan kerja ditujukan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang
berada pada tingkatan umur kerja. Dengan menggunakan pendekatan persuasif dan
promotif terhadap pimpinan lingkungan kerja secara tepat diharapkan jalur ini
akan paling efektifdisini terdapat kesempatan untuk menjangkau secara luas
setiap kepala keluarga, sehingga keberhasilan pada jalur ini akan membantujalur
pembinaan keluarga. Jalur pembinaan lingkungan pergaulan, dimaksudkan untuk
menjangkau lapisan masyarakat yang tidak terjangkau melalui ketiga jalur
pembinaan lainnya.
d. Strategi
Pembinaan Masyarakat dimaksudkan untuk mengendalikan agar perkembangan
masyarakat dan pergeserannya tidak menyimpang dari moralita bangsa serta
kondusif bagi terlaksanakannya kebijaksanaan pokok. Strategi pembinaan 2 (dua)
jalur mencakup :
a. Jalur
pembinaan langsung, ditujukan untuk memperoleh hasil langsung secara lebih
cepat dengan menggunakan/ melalui perangkat organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan yang ada.Peranan pemerintah sangat aktif dan besar dalam rangka
pencapaianhasil segera. Metode yang digunakan antara lain berupa tatap
muka,pemerataan, pengaturan, perijinan dan kewenangan-kewenangan lainyang
dimiliki pemerintah.
b. Jalur
pembinaan tidak langsung, ditujukan untuk merangsang dan menumbuh kembangkan
kesadaran masyarakat. Penumbuhan motivasi ini dilaksanakan melalui media massa,
tokoh-tokoh pimpinaninformasi, ormas serta orpol dan sebagainya.
c. Strategi
Pembinaan Kelembagan
Pembinaan
kelembagaan dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran pembangunan nasional dan
dengan demikian juga pemantapan dan peningkatan Ketahanan Nasional.
Keberhasilan pembangunan nasional hanya mungkin diwujudkan manakala lembaga-lembaga
yang terlibat dalam pembangunan nasional terancam secara komprehensif integral.
Strategi pembinaan kelembagaan ditempuh melalui 2 (dua) jalur yaitu :
a) Jalur
pembinaan perangkat lembaga, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan setiap
lembaga yang terlibat dalam proses pembangunan pada semua aspek berbangsa dan
bernegara. Termasuk didalamnya adalah pengembangan kelengkapan personil,
keahlian personil, mekanisme kerja dan memantapkan koordinasi vertical,
horizontal dan diagonal. Pemantapan peranan tiap lembaga juga mendapatkan
prioriitas pembinaanya terwujud semua mata rantai lembaga yang utuh.
b) Jalur
pembinaan kemampuan manajerial, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial tiap pejabat pemerintah maupun swasta di dalam bidang pekerjaan
masing-masing. Khusus untuk sektor swasta pembinaan kemampuan manajerial ini
juga ditujukan untuk menumbuhkan kewiraswataan dikalangan masyarakat.
d. Strategi
Pembinaan Lingkungan Pembinaan lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pembangunan nasional maupun terhadap
kehidupanmasyarakat. Strategi pembinaan 2 (dua) jalur meliputi :
a) Jalur
pembinaan dampak positif dari lingkungan guna menciptakan dan memperbesar
peluang-peluang yang bermanfaat bagi upaya pembangunan maupun bagi kehidupan
dan penghidupan masyarakat.
b) Jalur
penggalangan dampak negatif dari lingkungan untuk menekan akibat dari dampak
negative tersebut agar tetap berada di bawah ambang toleransi keamanan dan
pengamanan.
C. 3. ASAS-ASA KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Asas Ketahanan
Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. Asas
Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang
mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai
intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan
keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak
mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh
mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada,
berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter
tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas
komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional
mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu
dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan
selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas
ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.
Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
-
Mawas ke
dalam. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet
dan tangguh. 9 Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap
isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
-
Mawas ke
luar. Mawas ke
luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi
dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan
daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk
kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Asas
kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung
keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam
hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
BAB IV
D. KESIMPULAN
Geostartegi merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan,
tujuan,sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional, geostrategi dapat pula
dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan
politik.
Geostrategi juga merupakan suatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan
negara yang mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan
Nasional yang telah di tetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan
keamanan bagi bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina
kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia.
Geostrategi
di Indonesia diwujudkan dalam bentuk ketahanan nasional yang mampu menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan keutuhan
Negara kesatuan republic Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya bahwa konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup
segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah
(TRIGATRA), dan aspek social (PANCAGATRA).
DAFTAR ISI
Hidayat, I. Mardiyono. 1983. Geopolitik,
Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan
Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional.
Saelani Sukarya, Endang dkk. 2002. Geostrategi Indonesia. Jakarta: PT. Kuaternita Adidarma.
Sumarsono. 2001. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarno. 2013. Paradigma
Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar